04 April 2013

Aplikasi game handphone buatan Anak Indonesia pada Nokia Store

     Akhir-akhir ini Nokia Indonesia gencar membangun ekosistem aplikasi dengan mengakomodasi para pengembang.  Tujuan dari ekosistem ini adalah menaikkan kualitas aplikasi para pengembang lokal hingga mampu bersaing dengan aplikasi pengembang luar negeri. "Dari total 120.000 aplikasi yang ada di Nokia Store, 5.600 di antaranya atau sekitar 4.6 persen merupakan aplikasi lokal dari Indonesia ini," kata Narendra, salah seorang manajer.
     Melalui ekosistem yang dibangun, Nokia berusaha untuk menjaga aplikasi besutan pengembang agar tetap muncul di pusat aplikasi. Aplikasi yang bagus, akan mereka dukung dan promosikan. tidak dibiarkan muncul lalu tenggelam. Untuk ini pengembang harus rajin memperbaharui aplikasi besutannya, sehingga memperoleh peringkat yang baik di pusat aplikasi nokia store.
     Pihak Nokia akan memfasilitasi dengan wadah kompetisi bertingkat Nokia VIP Developer, Nokia Premium Developer, dan Nokia Competition Developer. DiKarenakan banyak pengembang yang masih belum tahu bagaimana trik agar aplikasinya mudah dikenal dan mampu bersaing dengan aplikasi yang sudah ada di tingkat global. Kualitas game untuk Nokia Asha saat ini sudah dinilai sepadan dengan game populer EA. Contoh game Meme Lens besutan pengembang Creacle, aplikasi hiburan untuk kustomisasi wajah. Aplikasi yang dirilis pada 2012 itu kini sudah masuk jajaran aplikasi top di Nokia Store. Meme Lens ini telah diunduh oleh 60.000 pelanggan Nokia, direview 750 penikmat game dan mendapat peringkat 4,5 dari skala maksimal 5.
     Telah dihasilkannya game petualangan besutan pengembang Chocoarts, Keto Adventure. Game yang dibuat untuk platform Nokia Asha dan ponsel berbasis Symbian, S40 ini menjadi game petualangan yg kedua terpopuler di Thailand. Aplikasi Keto Adventure dirilis sejak Febuari 2013 dan kini telah diunduh 130 ribu kali dengan pendapatan US$5.000 (setara dengan Rp48,7 juta) ujar pendiri sekaligus Managing Director Chocoarts.

Tantangan Aplikasi
     Model bisnis pengembang yang konsisten membuat produk aplikasi sudah tepat bagi masa depan aplikasi. Yang dimaksud dengan produk adalah aplikasi yang punya nilai, mampu mendorong orang untuk mengunduh dan mau membelinya. Sebab, cara ini tepat untuk menghasilkan pendapatan bagi pengembang. justru dikhawatirkan jika sebuah aplikasi berdasarkan pesanan (proyek) menjadi model bisnis. Kalau ini yang jadi model, bisa menurunkan kualitas pasaran. Hanya pengembang yang punya modal besar saja yang punya kesempatan. Ini justru sifatnya hanya sesaat, tidak berkelanjutan, dan cara ini kurang berpihak bagi masa depan pengembang. Dengan model bisnis melalui ekosistem, pengembang didorong untuk fokus membuat produk yang matang dan punya nilai tambah (plus).
Bila anda punya bakat dan bisa aplikasi bisa berkompetisi dalam bisnis ini.

Tiada ulasan: