12 April 2013

CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 2014

     Tahun 2014 tinggal tahun depan artinya tinggal setahun lagi, bahkan kurang. Sebagai warga negara Indonesia kita menginginkan memiliki Pemimpin Eksekutif yakni Presiden, sebagai panglima tertinggi negeri ini dalam mengambil kebijakan-kebijakan seluruh rakyat Indonesia. di bidang pemerintahan pada khususnya. sehingga manakala ada masalah dalam pemerintahan yang dinilaia adalah presidennya. Apakah pemerintah yang bersih atau korup. yang otoriter atau demokratis, dan sebagainya. JIka ada TKI atau wrga negara kita yang disandera di negara lain atau mengalami masalah hukum dan lainnya. yang dinilai adalah presidennya. Ya Presiden sebagai kepala Negara dan kepala Pemerintahan. Sungguh memilki tanggung jawab yang besar.
     Oleh karena itu melalui partai politik, mulai saat ini memiliki banyak cara untuk menjaring calon-calon kandidat presiden. Katakanlah Partai Demokrat sudah akan membuka konvensi calon presiden. Anda tertarik? atau anda punya pilihan. Silahkan? kita cari sosok yang tepat bersama. Sebelum menentukannya nanti di pilpres sesungguhnya. pada tahun 2014 nanti.
Saat ini masih muncul beberapa yang sudah beredar namanya seperti Aburizal Bakri dari Partai Golkar, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, dan Wiranto dari Partai Hanura. sedangkan partai lainnya belum menentukan calon tunggalnya. Seperti PDIP, PKS, PPP, dan lainnya.
Ketika presidennya kuat, baik secara fisik sehat dalam mengerjakan tugas-tugas negara yang banyak tidak akan terganggu. juga cerdas  dan pintar. Cerdas dalam mengambil sikap politik dan manajemen sumber daya yang ada secara komprehensif, megakomodasi berbagai macam kepentingan. Sehingga diharapkan stabilitas politik dalam negeri tetap aman. Seperti kondisi keamanan Propinsi Papua, Aceh, dan lainnya. yang masih rentan dikipasi oleh isu yang negatif. Selain itu tak kalah penting adalah menjaga stabilitas ekonomi secara makro. Tentu ini dibantu oleh seorang wakil presiden dan menteri-menterinya dengan segenap jajarannya.
     Menjelang tahun pemilihan presiden tentu suhu politik biasanya semakin memanas, dimana parpol saling berebut pendukung dan pemilihnya, sehingga saling serang argument dan sebagainya. Jangan sampai terjadi hanya gara-gara berebut pemilih, yang berbeda partai politik saling menghina dan bermusuhan. seperti yang pernah terjadi dalam pilkada-pilkada di Papua. Misalnya yang kalah, ada pemilih yang tidak puas kemudian mengamuk. Mudah-mudahan semakin aman dan kondusif negeri ini.

Tiada ulasan: