03 April 2013

Tips Mengatasi Malas


     Tak sedikit diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas beranjak dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, malas pergi ke tempat orang, dan lainnya.

     Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun ke depan tetapi bahkan dalam hitungan satu atau dua menit dari sekarang. Misal ketika Anda malas beranjak berangkat dari rumah , Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan berangkat”, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di rumah sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor atau tempat kerja atau tempat tujuan anda.

     Kebiasaan malas muncul karena kita cenderung “mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif”. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung “membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan” di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang Anda tidak sukai, misalnya. Menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat Anda harus mengerjakannya. Di waktu yang sama Anda juga mungkin punya banyak pekerjaan lain yang harus dikerjakan pula dalam waktu bersamaan.
Dalam beberapa hal, Anda pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika Anda mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan. Anda malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan di depan. Cara untuk mengatasi rasa malas diperlukan di sini.

Tips berikut bisa dilakukan di tempat kerja atau dimana saja Anda diserang rasa malas:

1.      Ganti  ungkapan :“Kapan Selesainya” dengan prinsip “Saya Mulai Sekarang”.
     Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek besar, Anda sebaiknya janganlah berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (segment-segment) dan menyelesaikannya satu demi satu bagian tersebut.
Ucapkan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”. Prinsip ini akan menghindarkan Anda dari perasaan: terbebani, stress, dan kesulitan. Anda membuat sederhana tugas di depan Anda dengan ’bertindak positif’. Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan banyak hal pada saat yang sama.
2.      Ganti ungkapan “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”.
     Berpikiran bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu, secara otomatis akan mengundang perasaan terbebani. Dan kemudian Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari pekerjaan, atau tugas tersebut.
Cara pikir seperti ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak harus melakukan pekerjaan yang Anda tidak mau. Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya, bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau lakukan.

3.      Anda “Bukan Manusia Sempurna”.
Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan tidak semua harus sempurna. Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan membuat Anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.
     Kemalasan merupakan sesuatu yang normal dalam hidup Anda. Karena dia normal maka dia pun bisa diatasi. Semoga tips ini bermanfaat dan malas tidak lagi bersarang pada diri Anda. Karena Anda mengusirnya dan Anda menang melawannya.
Selain prinsip tersebut ada pula doa yang pantas dipanjatkan kepada ilahi robbi, sang Pencipta: untuk meminta perlindungan dari rasa malas ini. Semoga terkabulkan doa kita. Amin..

Tiada ulasan: