Setiap orang punya keinginan dan
harapan yang saering disebut cita-cita. Ini tentu adalah hal yang memang harus
dimiliki setiap orang. Bagaimana jikalau orang tidak mempunyai cita-cita?. Ia
hidup layaknya orang mati. Atau mati sebelum mati yang sebenarnya. Namun banyak
yang berhenti tidak merealisasikan
cita-citanya, ia berhenti pada angan-angan dan harapan dipikiran dan kepalanya
saja, tidak berbuat yang menuju cita-citanya. Sebesar apapun impian dan
keinginan, tanpa memiliki motivasi yang mendorong action (berbuat), takkan
pernah terwujud dan berhasil. Pertanyaannya adalah bagaimanakah cara kita memotivasi diri sendiri (your self)?
Mengandalkan diri sendiri atau perlu dorongan dari orang lain yang memberikan penguatan,
dukungan dan juga inspirasi baru.
Sebenarnya motivasi terkuat ialah yang datang
dari dalam diri sendiri. Tapi bisa melemah dan hilang ketika banyak hambatan
dari dalam dan luar dirinya untuk meraih, mewujudkan impian dan cita-citanya.
Sehingga dapat membuat dirinya
kehilangan arah, stress saat berupaya, berusaha keras mewujudkan cita-citanya.
Ketika motivasi kerja, berbuat, tiada, hilang dan turun, yang terjadi kemudian
adalah justru menjauhkan diri dari kesuksesan, keberhasilan dalam mewujudkan
cita-cita.
Bisa terjadi pada kita saat ada
masalah berat dan bertubi-tubi serta banyak maka muncul rasa takut dan enggan
(malas) memulai, serta menyerah kalah terhadap hambatan dan rintangan yang ada
dihadapannya tersebut. Padahal seharusnya masalah itu harus diatasi, dipecahkan
penghalang tersebut agar berubah jadi peluang dalam mewujudkan impian. Mudah
terjebak dengan penilaian dan omongan,pendapat orang lain. Mestinya apa yang
kita lakukan baik menurut kita, tetap dikerjakan, karena kitalah yang bertanggung
jawab pada diri kita. Yang boleh menilai baik buruk adalah diri sendiri, bukan
orang lain.
Menundukkan, merobohkan dan
menghancurkan penghalang, hambatan, masalah serta mengembalikan, memulihkan
kekuatan dalam diri, inilah perlunya motivasi. Motivasi dari orang lain juga
akan menambah motivasi yang ada pada diri seseorang, jika benar cara
memberikannya, menyampaikannya.
Motivasi dari luar diri bisa ikut kelas
motivasi dari seorang motivator, melalui buku motivasi dapat diterima lebih
obyektif dalam membaca masukan dan saran, bahkan sugesti tertentu. Yang
kemudian diterima dan disesuaikan dengan pengalaman pribadinya masing-masing,
tanpa ada rasa ada yang mengguruinya dengan arogan.
Ada cara yang cocok, dan lebih
efektif untuk memotivasi diri seseorang yang berbeda-beda. Baik cukup
mengandalkan diri sendiri, ataupun harus mulai berpikir untuk mencari bantuan
berupa stimulan dari orang lain, orang terdekat, atau hal lain di luar dirinya.
Apapun pilihan cara Anda, motivasi nyatanya punya peran penting untuk membantu
dalam mewujudkan berbagai rencana dengan aksi, bukan sekadar konsep yang mandeg
dalam alam pikiran dan renungan.
Pilihan untuk menguatkan motivasi
Anda apakah perlu orang lain, atau anda yang justru jadi motivator teman, dan
orang lain?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan