03 April 2013

MEMOTIVASI DIRI DAN ORANG LAIN DENGAN BIJAK

     Setiap orang punya keinginan dan harapan yang saering disebut cita-cita. Ini tentu adalah hal yang memang harus dimiliki setiap orang. Bagaimana jikalau orang tidak mempunyai cita-cita?. Ia hidup layaknya orang mati. Atau mati sebelum mati yang sebenarnya. Namun banyak yang berhenti  tidak merealisasikan cita-citanya, ia berhenti pada angan-angan dan harapan dipikiran dan kepalanya saja, tidak berbuat yang menuju cita-citanya. Sebesar apapun impian dan keinginan, tanpa memiliki motivasi yang mendorong action (berbuat), takkan pernah terwujud dan berhasil. Pertanyaannya adalah bagaimanakah cara kita  memotivasi diri sendiri (your self)? Mengandalkan diri sendiri atau perlu dorongan dari orang lain yang memberikan penguatan, dukungan dan juga inspirasi baru.

     Sebenarnya motivasi terkuat ialah yang datang dari dalam diri sendiri. Tapi bisa melemah dan hilang ketika banyak hambatan dari dalam dan luar dirinya untuk meraih, mewujudkan impian dan cita-citanya. Sehingga dapat membuat  dirinya kehilangan arah, stress saat berupaya, berusaha keras mewujudkan cita-citanya. Ketika motivasi kerja, berbuat, tiada, hilang dan turun, yang terjadi kemudian adalah justru menjauhkan diri dari kesuksesan, keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita.

     Bisa terjadi pada kita saat ada masalah berat dan bertubi-tubi serta banyak maka muncul rasa takut dan enggan (malas) memulai, serta menyerah kalah terhadap hambatan dan rintangan yang ada dihadapannya tersebut. Padahal seharusnya masalah itu harus diatasi, dipecahkan penghalang tersebut agar berubah jadi peluang dalam mewujudkan impian. Mudah terjebak dengan penilaian dan omongan,pendapat orang lain. Mestinya apa yang kita lakukan baik menurut kita, tetap dikerjakan, karena kitalah yang bertanggung jawab pada diri kita. Yang boleh menilai baik buruk adalah diri sendiri, bukan orang lain. 

     Menundukkan, merobohkan dan menghancurkan penghalang, hambatan, masalah serta mengembalikan, memulihkan kekuatan dalam diri, inilah perlunya motivasi. Motivasi dari orang lain juga akan menambah motivasi yang ada pada diri seseorang, jika benar cara memberikannya, menyampaikannya.

 Motivasi dari luar diri bisa ikut kelas motivasi dari seorang motivator, melalui buku motivasi dapat diterima lebih obyektif dalam membaca masukan dan saran, bahkan sugesti tertentu. Yang kemudian diterima dan disesuaikan dengan pengalaman pribadinya masing-masing, tanpa ada rasa ada yang mengguruinya dengan arogan.

     Ada cara yang cocok, dan lebih efektif untuk memotivasi diri seseorang yang berbeda-beda. Baik cukup mengandalkan diri sendiri, ataupun harus mulai berpikir untuk mencari bantuan berupa stimulan dari orang lain, orang terdekat, atau hal lain di luar dirinya. Apapun pilihan cara Anda, motivasi nyatanya punya peran penting untuk membantu dalam mewujudkan berbagai rencana dengan aksi, bukan sekadar konsep yang mandeg dalam alam pikiran dan renungan. 

     Pilihan untuk menguatkan motivasi Anda apakah perlu orang lain, atau anda yang justru jadi motivator teman, dan orang lain? 

Tiada ulasan: