07 Mac 2013

MENCARI DAN MENDAPAT KEBAHAGIAAN DENGAN APAKAH?

Dengan  dasar apakah kebahagiaan diukur menurut para pakar? Simak penjelasan para pakar sekaligus cocokkan apakah poin yang mereka paparkan sesuai dengan apa yang selama ini kita pikirkan soal kebahagiaan?

1. Penghasilan (pendapatan, atau berupa gaji)
Besar atau kecil, cukup atau tidak suatu penghasilan, ukurannya sangat relatif.. Bagi si Aceng, tiga juta rupiah sudah cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun belum tentu bagi si Budi. Namun, para ahli yakin bahwa orang yang memiliki penghasilan sendiri dan jaminan pekerjaan, lebih bahagia dibanding mereka yang tidak.
Adanya penghasilan atau pekerjaan, selain berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan, juga berperan besar dalam meningkatkan rasa percaya diri. Riset yang dilakukan University of Florida mengungkapkan hal ini. Coba kalau jadi pengangguran sudah gak dapat gaji dan penghasilan. status sosialnya juga jadi tidak baik. belum ketika mau memenuhi kebutuhan dasarnya, pasti kesusahan dan kesulitan yang membuat tidak bahagia.
2. Lingkungan keluarga dan sosial
Lingkungan meliputi:  keluarga, tetangga, teman-teman, atasan dan rekan kerja di kantor.
Berapa sering Anda mendengar teman berkeluh kesah, "Ibuku tidak pernah mau mengerti aku." Atau, "Rekan kerjaku pemalas.", dan seterusnya.  Keluhan-keluhan ini adalah cermin manusia tak bisa lepas dari kehidupan sosialnya. Jika kehidupan sosial dan lingkungan mendukung, bertambah satu poin bagi kebahagiaan untuk Anda. Jika punya teman dan keluarga dan lingkungan yang saling memberi kasih sayang dan komunikasi yang baik kebahagiaan tentu lebih ia dapatkan.
Untuk menjaga agar hubungan sosial tetap harmonis, sikap saling sapa, toleransi, kerjasama dan menghormati sangat diperlukan untuk mengatasi segala perbedaan yang ada.
3. Kesehatan.
Kesehatan mencakup kesehatan fisik jasmani dan mental. Cobalah ingat masa ketika Anda sakit, apakah hati Anda bahagia? Memang, kesehatan fisik dan mental tidak bisa dipisahkan. Satu memengaruhi yang lainnya. Sebab itu, keduanya harus dijaga sebaik mungkin kesehatan fisik dengan olahraga rutin, pola makan sehat, smentara untuk mental adalah dengan pikiran positif dan terbuka..
4. Agama atau kepercayaan.
Semua orang memerlukan "tokoh" yang bisa dijadikan sandaran, dan agama atau kepercayaan bisa memberikan ini. Telah banyak penelitian dilakukan mengenai pengaruh agama dan kepercayaan terhadap tingkat stres seseorang. Beberapa lembaga yang melakukan survei adalah Gallup, National Opinion Research, dan Pew Organization. Hasilnya, orang yang percaya keberadaan Tuhan dan memegang ajaran agamanya, terbukti lebih mampu mengatasi stres. Ini jika dibanding dengan mereka yang hanya percaya pada kemampuan dirinya sendiri. So, jalankanlah agama dengan baik, agar Tuhan juga yang menjadi sandaran kita akan baik terhadap kita.
5. Sistem.
Ada banyak sistem di dunia ini. Sistem negara, sistem di kantor, di kelurahan, di lingkungan lokal dan sebagainya. Sadar atau tidak, sistem yang berlaku ada pengaruh langsung terhadap kesejahteraan orang banyak, termasuk Anda.
Sebagai contoh, aturan atau hukum pembagian kelas antara warga pribumi dan non pribumi ketika negara kita masih dijajah Belanda, malah menimbulkan pertentangan.
Di beberapa negara terbukti, sistem yang tidak adil membuat orang menderita dan bukan tidak mungkin berakhir dengan pemberontakan. Syukurilah jika sistem dan aturan yang berlaku ditempat anda telah baik, yang berarti tidak memberatkan anda.
6. Kebebasan dan kesamaan kedudukan (derjat).
Dua faktor ini disebut sebagai kunci kebahagiaan karena bersinggungan langsung dengan keadilan yang menjadi dambaan banyak orang.
Merampas kebebasan orang lain, menganggap orang lain lebih rendah, adalah hal yang dilarang di agama dan negara mana pun. Tak akan ada kedamaian tanpa adanya keadilan. Jadi, bila ingin hidup bahagia, berlakulah adil terhadap orang lain.

Demikian beberapa hal yang memperngaruhi kebahagiaan seseorang, apakah anda sudah bahagia?? semakin banyak faktor di atas yang anda miliki akan semakin bahagia anda.. Semoga anda terus berusaha memiliki kebahagiaan itu dan memberi kebahagiaan pada orang lain juga, kepada lingkungan. Semoga

Tiada ulasan: